Mengajak istri dan anak-anak jalan-jalan mungkin sudah biasa dilakukan oleh seorang suami atau seorang ayah. Pergi bertamasya atau jalan-jalan bersama keluarga tercinta merupakan kegiatan yang memang harus dilakukan di waktu tertentu. Kegiatan tersebut akan memberi dampak positif bagi seluruh anggota keluarga, salah satunya adalah semakin memperkuat ikatan batin antara anggota keluarga. Jadi disela kesibukan bekerja hendaknya Setiap ayah harus meluangkan waktu untuk keluarganya, setiap suami harus meluangkan waktu untuk istrinya agar selalu tercipta kedekatan hati diantara mereka.
Sahabat Rumah Salam.. Baru-baru ini saya membaca sebuah artikel menarik tentang hal tersebut. Saya sendiri baru tahu ternyata Mengajak jalan-jalan seorang istri itu berpahala. Dan pahalanya bisa disamakan dengan pahala ketika seseorang melakukan I’tikaf di Masjid. Karena Apabila kita ikhlas menemani saudara kita sesama muslim dalam suatu urusan, maka ketahuilah bahwa pahalanya bisa lebih besar dari iktikaf sebulan di Masjid Nabawi. Ini berlaku juga untuk istri dan anak-anak anda.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri bersabda, yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA berikut : Dari Ibnu Umar RA bahwasanya dikisahkan suatu ketika ada seorang sahabat datang kepada Rasulullah SAW lalu diapun bertanya, “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah SWT? Dan adakah suatu amalan yang paling dicintai Allah SWT?” Maka Rasulullah SAW lalu menjawab, “Orang yang paling Allah cintai adalah orang yang paling memberi manfaat kepada sesamanya. Sedangkan amalan yang paling Allah SWT cintai adalah engkau menggembirakan hati seseorang muslim, atau engkau menghilangkan suatu kesukaran dalam hidupnya, atau engkau melunaskan hutangnya, atau engkau hilangkan kelaparannya. Sungguh aku berjalan bersama seorang saudara (sesama muslim) di dalam sebuah keperluan itu lebih aku cintai daripada aku beriktikaf di dalam masjid ku (Masjid An-Nabawi) ini selama sebulan.” (Hadits Riwayat Ath-Thabrani dan dishahihkan Al-Albani dalam Silsilah Al-hadits Ash-Shahihah, no. 906.)
Berkata Syaikh Muhammad bin shalih Al-Ustaimin rahimahullah,
“Menunaikan kebutuhan kaum muslimin itu lebih utama dibanding beriktikaf, karena manfaatnya lebih menyebar, manfaat ini lebih utama dibanding manfaat yang terbatas (bagi dirinya sendiri). Terkecuali manfaat yang terbatas tersebut adalah perkara penting dan wajib dalam Islam (misalnya shalat wajib atau lainnya).”
Sungguh begitu luar biasa besarnya pahala dibalik itu semua. Bayangkan hanya dengan menemani saudara sesama muslim saja, pahalanya setara iktikaf sebulan. Apalagi jika kita berlakukan terhadap istri atau anak – anak kita, karena mereka yang paling berhak didahulukan di antara kaum muslim yang lain. Baca juga, Inilah Bentuk Nafkah Batin Yang Di Inginkan Istri Dari Suami Mereka
Jadi wahai para suami dan para ayah.. jika suatu hari istri anda mengajak anda jalan atau meminta anda menemaninya belanja, temani istri anda dan lakukan dengan senang hati. Ataupun jika kebetulan anda punya waktu liburan, Ajak anak–anak anda untuk pergi liburan kesuatu tempat ” jika memiliki dana terbatas, anda bisa mengajak mereka jalan kesuatu tempat yang murah meriah. Hal ini dianggap penting dan merupakan bagian dari kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi.
Sebaiknya dahulukan istri dan anak anda. Jangan sampai terbalik ya.. karena umumnya jika seorang ayah atau seorang suami diajak keluar pergi menemani teman-temannya, biasanya mereka lebih bersemangat.. Tetapi jika istri dan anak-anak yang meminta ditemani, malah jarang diperhatikan dengan alasan kesibukan, padahal istri dan anak-anak adalah yang paling berhak untuk mendapatkan kebaikan dari suami atau dari ayah mereka.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Orang yang imannya paling sempurna diantara kaum mukminin ialah orang yang paling bagus akhlaknya di antara mereka, dan sebaik-baik kalian ialah yang terbaik akhlaknya terhadap para istrinya” (Hadits Riwayat At-Thirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al – Albani dalam As-Shahihah no 284)
Jadi untuk para suami atau para ayah usahakan sebisa mungkin untuk mengajak anak dan istri jalan – jalan Atau sekedar bercanda dan berkumpul bersama keluarga. Dan untuk para istri, jangan sampai ini dijadikan dalil untuk sering jalan – jalan atau berbelanja. Atau memaksa suami anda untuk mengikuti apa yang anda inginkan, saat suami memang benar-benar sibuk. Cobalah saling memahami kondisi masing-masing. Bicarakan setiap hal dan permasalahan dari hati kehati. Kedepankan cinta dan kasih sayang. Agar terhindar dari konflik. Semoga Allah melindungi keluarga kita dari hal yang buruk.
Semoga bermanfaat.. silahkan share..
0 komentar:
Posting Komentar