Polisi telah menetapkan 3 orang sebagai tersangka dalam pembunuhan Eno Fariah, karyawati pabrik yang dibunuh di mesnya di Jatimulya, Dadap, Kosambi, Tangerang. Para pelaku ternyata punya motif masing-masing.
Para pelaku mengaku suka sama Eno
Ketiga tersangka adalah Rahmat Arifin alias Arip (23), karyawan buruh di satu pabrik yang sama dengan korban, Imam Harpiadi alias Imam (23), pemuda yang sering nongkrong di dekat mes korban dan RAL (15), siswa kelas 2 di sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya KombesKrishnaMurti menyebutkan para tersangka memiliki perannya masing-masing dalam peristiwa pembunuhan sadis itu.
"Ketiga pelaku tidak saling mengenal tetapi mereka suka sama korban. Karena tidak ditanggapi oleh korban, begitu ada kesempatan pintu terbuka mereka masuk dan melakukan pembunuhan terhadap korban," jelas Krishna dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta
Ketiganya ditangkap tim gabungan yang dipimpin Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso, Kanit V Resmob Kompol Handik Zusen, Kanit IV Resmob Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kanit III Jatanras Polda Metro Kompol Awaludin Amin, serta Kasat Reskrim Polres Tangerang AKBP Sutarmo dan Kapolsek Teluknaga AKP Suprianto.
Mereka ditangkap di kawasan Kosambi, Tangerang, selang satu hari setelah temuan mayat atau pada Sabtu (14/5). Tersangka Arif ditangkap di mesnya di lokasi yang sama dengan mes korban di Dadap, Kosambi, Tangerang.
Pelaku, RAL, masih duduk di bangku SMP
Eno ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar di mesnya pada Jumat (13/5) pagi. Korban ditemukan oleh 2 teman sekamarnya, Tikroh dan Khuraerah alias Eroh yang baru pulang kerja shift malam.
Keduanya tidak dapat masuk ke dalam kamar lantaran pintunya tergembok dari luar. Tikroh dan Eroh meminta pertolongan kepada karyawan pabrik, Yaya Jaidi, untuk membuka gembok dengan kunci cadangan, tetapi rupanya tidak ada yang cocok.
Selanjutnya Yaya mendobrak pintu kamar disaksikan Tikroh dan Eroh. Setelah pintu terbuka, barulah diketahui bahwa Eno telah tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan.