Bagi orangtua yang memiliki anak usia 3-6 tahun mungkin tak jarang melihat mereka mencoret tembok dirumah. Tembok yang semula rapih, terlihat berubah menjadi tembok yang kotor karena coretan-coretan crayon, spidol atau sejenis alat tulis yang lain. Kadang bagi sebagian orang yang senang kerapihan, coretan tembok yang tak beraturan itu dianggap mengganggu. Namun sebagian orang lainnya mengganggap itu tidak masalah.
Nah sahabat.. saya akan sedikit bercerita mengenai pengalaman pribadi. Beberapa tahun yang lalu, saya pernah datang kesebuah rumah yang hampir 80 % permukaan temboknya dihiasai coretan-coretan dengan aneka warna. Dahulu sebelum menikah dan memiliki anak, saya menganggap itu kurang baik. Bahkan Saya berpikir hal itu salah karena orang tua pemilik rumah membiarkan anak-anak mereka menggambar dimedia yang tidak seharusnya. Saya juga berpikir, dengan membiarkan anak-anak mencoret di sembarang tembok berarti secara tidak langsung mereka mengajarkan anak-anak tindakan yang asal dan semaunya. Padahal setelah sekian tahun berlalu, saya melihat anak-anak mereka memang tumbuh menjadi anak-anak yang cerdas dan bertanggung jawab. ternyata.. anggapan saya pada waktu itu salah besar.
Dan Kini setelah saya sendiri punya anak dan banyak belajar tentang “pendidikan parenting” saya mencoba untuk memahami anak-anak secara psikologis dan saya juga sedang belajar bagaimana menjadi orangtua yang baik untuk mereka. Saya sekarang mengerti bahwa mencoret tembok itu adalah bagian dari pendidikan menumbuhkan daya kreatifitas pada anak. Jika anda ingin anak anda tumbuh menjadi anak yang cerdas dan kreatif anda tidak boleh melarangnya.
Pagi ini saya ingin berbagi ilmu dengan sahabat Rumah Salam semua dari apa yang saya baca tentang alasan kenapa kita tidak boleh melarang anak mencoret tembok?
Sahabat... Kreativitas merupakan bagian dari proses pembelajaran untuk semua anak-anak, Menggambar atau mencoret, adalah bagian dari proses pembelajaran tersebut. membuat coretan di tembok bagi mereka adalah kesenangan. secara natural anak-anak pada umumnya memiliki kreatifitas dan rasa ingin tahu yang cukup tinggi yang mendorongnya untuk bereksplorasi. Mereka sangat tertarik dengan hal-hal yang baru, makanya mereka senang Bereksperimen dengan benda-benda seni seperti crayon, spidol dan kapur atau benda lainnya.
Ketika mereka mencoret tembok dengan crayon, spidol, atau kapur, mereka akan belajar hubungan antara alat yang mereka pegang di tangannya dengan coretan yang mereka buat di tembok. Anak tidak mengerti bahwa hal tersebut salah pada awalnya, mereka hanya melihat tembok sebagai kanvas yang besar dan kosong untuk mereka isi. Jadi ketimbang membuat coretan-coretan di buku gambar, anak-anak umur 2-4 tahun tampaknya memang lebih suka membuat “mahakarya” mereka di tembok rumah.
Menurut seorang ahli psikolog dari Aminfainstitute - Lembaga Riset dan Konsultan Edukasi Berbasis Brain Based and Holistic Learning (Tb. Amin Fa) "Anak-anak lebih asyik saat menggambar di tembok. Kenapa? Karena saat menggambar di tembok, mereka (merasa) ikut terlibat di dalam kisah yang mereka gambarkan. Melalui bidang yang lebih luas, mereka lebih bebas menggambar dan masuk ke dalamnya” . Rasa terlibat dalam dunia di dalam gambar itu tidak akan didapat ketika anak menggambar di bidang kertas.
"Anak-anak yang lebih kecil menjelajahi tembok karena suka mewarnai bidang apa saja. Hal ini berbeda dengan anak-anak usia 3-4 tahun, di mana perkembangan fisik membuatnya lebih mudah menggambar dengan merentangkan tangan di depannya ketimbang di bawahnya.Becky Bailey, PhD. - Penulis buku There's Gotta Be a Better Way.
Menggambar di tembok memberi posisi yang lebih nyaman, karena memungkinkan kontrol tangan dan mata yang lebih baik. Dengan cara ini, menggambar menjadi jauh lebih menyenangkan bagi si kecil. Menggambar di meja akan mulai menyenangkan ketika anak baru lepas dari taman kanak-kanak. Nah, sebelum anak menyelesaikan TK-nya, Anda mungkin memang harus merelakan tembok rumah menjadi ekspresi kebebasan anak.
Agar anak-anak tetap bisa berekspresi, menurut saya anda perlu menyediakan ruangan khusus dimana mereka bisa mencoret atau menggambar seluas yang mereka inginkan. Arahkan mereka agar berekspresi di ruangan tersebut. belikan crayon yang memenuhi standar produk, dan sebaiknya anda tidak memberikan anak-anak spidol atau kapur. Spidol mengandung zat yang dapat membahayakan kesehatan anak. Sedangkan kapur debunya bisa terhisap oleh anak. Anda mungkin bisa memilihkan produk yang aman untuk kesehatan mereka, usahakan membeli produk yang terbuat dari bahan-bahan alami tanpa bahan kimia yang berbahaya.
Mulai dari sekarang biarkan anak-anak Mencoret atau menggambar. Jangan larang anak Anda untuk bisa berekspresi, berkreativitas dan berimajinasi yang disalurkannya dengan mencoret tembok rumah, Biarkan mereka menjadi dirinya sendiri dengan demikian mereka akan tumbuh menjadi anak yang pintar dan penuh kreativitas.
0 komentar:
Posting Komentar